Rabu, 12 Maret 2014
Bagaimana proses menangis sampai kita mengeluarkan air mata?
Di atas sudut luar mata kita, tepat di bawah alis, ada kelenjar lakrimal atau lebih dikenal dengan kelenjar air mata. Ukurannya hanya sebesar buah kenari, tetapi organ yang kecil ini dapat menyemburkan aliran air mata. Kelenjar air mata selalu membuat air mata, bahkan di saat kita sedang ngaskus.
Air mata ini membasahi mata agar tetap bersih dan jernih. Air mata muncul lewat jalan keluar yang ada di sudut luar mata kita. Setiap kali kita berkedip, kelopak mata akan menyebarkan air mata di mata kita. Kemudian air mata mengalir lewat lubang di sudut dalam mata melewati saluran lain dan menuju ke bidang di belakang hidung kita, dimana air mata itu diserap oleh tubuh.
Namun jika ada banyak debu di mata kita, ceritanya jadi berbeda. Air mata akan mengalir lebih cepat untuk meningkatkan usaha pembersihan. Air mata yang dihasilkan bisa sangat banyak sehingga air mata itu keluar dari kelopak mata bawah.
Terdapat 3 macam tipe dasar air mata :
1. Air mata basal : pada mata yang sehat, kornea selalu dipertahankan tetap basah dan menghambat masuknya debu. Beberapa kandungan didalamnya juga melawan infeksi bakteri sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
2. Air mata refleks : yang disebabkan karena adanya iritasi oleh benda asing, atau karena adanya suatu bahan iritasi seperti uap bawang putih. Air mata ini berusaha mengeluarkan iritan yang telah kontak dengan mata.
3. Air mata tangisan (air mata psikis) : yang disebabkan karena stres emosional yang kuat, depresi atau nyeri fisik. Bukan hanya emosi yang bersifat negatif, seseorang juga menangis saat dalam keadaan sangat bahagia.
Cara timbulnya air mata psikis berbeda dengan air mata jenis lain. Terdapat sistem yang disebut sistem limbik yang terlibat dalam produksinya. Khususnya organ yang disebut hipotalamus. Cabang parasimpatis dari sistem otonom mengatur kelenjar lakrimasi (air mata) melalui neurotransmiter asetilkolin melalui reseptor nikotinik dan muskarinik. Ketika kedua reseptor ini teraktivasi maka kelenjar air mata akan menghasilkan air mata.
Sistem saraf kita akan beralih ke modus stres ketika tubuh kita merasakan ancaman. Pada saat itu proses menangis adalah ditangguhkan. Hanya ketika seseorang mulai untuk bersantai bahwa kegiatan menangis terjadi. Fisiologis, sistem saraf parasimpatik bertanggung jawab untuk relaksasi. Menangis atau mengeluarkan airmata, adalah sebuah aktivitas parasimpatik juga. Jadi orang yang stres jangan menangis. Tetapi mereka tidak bahagia.
Ketika seseorang menangis atas kehilangan, itu berarti sistem saraf semakin ‘nyaman’ atau mencapai suatu tahap ‘menerima’ kehilangan. Hal ini menyebabkan keseimbangan antara simpatik (stres yang menghasilkan) dan parasimpatis (relaksasi menghasilkan) bagian dari sistem saraf. Tangisan kesedihan yang melibatkan hampir SELALU berakhir.
Kadang-kadang bahkan tumbuh dewasa dapat menangis untuk mencari perhatian. Menangis semacam ini biasanya dilakukan dengan cara yang dramatis, tidak konsisten dengan segala kerugian dan tidak berakhir pada tahap manapun, sampai dramawan ingin menghentikannya. Dalam kasus seperti itu, menangis bukanlah kegiatan penyembuhan tetapi itu adalah mencari perhatian satu.
MENANGIS ITU MENYEHATKAN ???
Ketika menghadapi sesuatu masalah yang cukup menyesakkan biasanya air mata muncul menjadi tangis, ternyata itu malah sehat lho dibandingkan dengan menghadapi sesuatu dengan berusaha menahan perasaan.
Dari beberapa artikel dimana menurut Dr. William Frey dari Minnesota, menangis membuat seseorang merasa lebih baik karena air mata yang keluar berfungsi menghapus ketegangan syaraf pada tubuh, yang salah satu penyebab dari stress karena beban masalah yang ditanggung. Katanya lagi air mata itu ada 2 macam, air mata iritasi dan air mata emosional (air mata yang keluar karena dorongan emosional)
Logikanya begini, ibaratnya stress ibarat seperti racun, maka kalau ga dikeluarkan dari tubuh akan menurunkan sistem kekebalan tubuh dan proses biologis lainnya. Nah.. proses pengeluaran racun itu biasanya melalui keringat dan air mata atau menangis. Memang sih kalau ada masalah berat banget pasti menangis abis puas nangis trus jadi lega… ternyata menangis itu selain melegakan juga menyehatkan.
Orang merasa jauh lebih baik menangis saat emosional karena air mata yang keluar mengandung lebih banyak protein termasuk hormon penyebab stress.
Dengan menangis air mata yang keluar akan menstimulasi produksi hormon endorphin yang memunculkan rasa lega dan merasa lebih baik di dalam perasaan, gitu menurut yang kubaca di kompas edisi.. *lupa*
Katanya sih para psikolog merekomendasikan ke pasiennya untuk menangis sebagai langkah awal untuk memulai penyembuhan stress. Bukan berarti suka menangis itu cengeng, justru orang yang sering mengeluarkan emosinya dalam bentuk apapun itu akan lebih sehat ketimbang orang yang menahan emosinya dan menghilangkannya dengan cara apapun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar