Rabu, 14 Mei 2014

Gangguan Tidur Yang Patut Diwaspadai



Tidur merupakan aktivitas penting bagi manusia. Jika kita kurang tidur atau mengalami gangguan tidur, maka hari-hari kita terasa menjadi lambat dan kurang bergairah.

Menurut penelitian, hampir setiap manusia pernah mengalami masalah tidur. Satu dari tiga orang dilaporkan mengalami gangguan tidur dan satu dari sembilan orang memiliki masalah tidur yang cukup serius. Berikut ini beberapa gangguan tidur yang mungkin saja kini sedang terjadi pada diri Anda, seperti dilansir melalui Healthmeup, Rabu (29/2).

Insomnia

Gangguan tidur ini menjadi paling populer di kalangan masyarakat, dan bersifat transisional dan primer. Biasanya, insomnia transisional disebabkan oleh stres akibat banyaknya aktivitas. Namun, saat stres bisa diatasi, gangguan tidur ini pun akan hilang. Sementara insomnia primer memiliki pengaruh dalam jangka panjang dan sangat sulit diobati. Anda bisa mengobati insomnia dengan cara mengubah gaya hidup sehat dan menjaga kondisi psikologis, sehingga dampak negatifnya, seperti perubahan mood dan penurunan konsentrasi, bisa diatasi.

Sleep Apnea

Gangguan tidur ini ditandai dengan kesulitan bernafas saat sedang tidur. Apnea terjadi ketika saluran nafas tertutup, sehingga tidak ada udara yang mencapai paru-paru. Akibatnya, penderita akan merasa mudah ngantuk kelelahan sepanjang hari. Kondisi seperti ini membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit.

Periodic Limb Movement Disorder (PLMD)

Penderita PLMD biasanya sering melakukan gerakan spontan saat tidur dan tak menyadari apa yang terjadi dengan kondisinya. Alkohol dan kafein bisa memperburuk gejala ini. Kondisi ini juga dapat diobati dengan obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan penyakit Parkinson.

Restless Legs Syndrome

Penderita yang mengalami kondisi ini akan selalu menggerakkan kakinya karena merasa sesuatu yang tak nyaman pada bagian tersebut, seperti gatal. Penderita yang mengalami kondisi ini memiliki intensitas gerakan yang berbeda-beda. Akibatnya, banyak penderita yang menjadi penderita insomnia dan depresi. Berbagai pengobatan farmakologis dan non-farmakologis bisa membantu para penderitanya.

Narcolepsy

Narcolepsy merupakan gangguan neurologis yang menyebabkan seseorang dapat tidur dimanapun dan dalam kondisi apapun tanpa tanda-tanda mengantuk terlebih dahulu. Penderita narcolepsy biasanya akan merasa mengantuk di siang hari dan akan melakukan tidur siang selama berjam-jam. Gangguan ini disebabkan kurangnya hypocretin, zat dalam otak yang mengatur jadwal tidur dan bangun. Konsumsi antidepresan, perubahan gaya hidup dan menjaga kondisi psikologis bisa membantu pengobatan narcolepsy.

Sleep Walking

Kondisi ini ditandai dengan tidur nyenyak sambil melakukan aktivitas umum ketika terjaga, seperti berjalan, menyikat gigi, atau keluar dari rumah. Umumnya, para penderita tidak menyadari apa yang telah mereka lakukan saat tidur dan terkejut saat orang lain memberitahunya mengenai kebiasaan tidurnya. Selain faktor biologis, proses psikologis terutama disosiasi (kondisi kesadaran yang berubah sebagian atau menyeluruh) berkontribusi menyebabkan sleep walking. Kondisi ini memerlukan diagnosis mennyeluruh, seperti tes laboratorium, agar pemeriksaan lebih sempurna.

Delayed Sleep Phase Disorder

Orang dengan kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur pada malam hari, sehingga mengalami kesulitan untuk bangun pagi. Kondisi ini dianggap normal jika mengalaminya sesekali, tapi jika mengalami hampir setiap pagi maka perlu ada perhatian serius. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar